REFORMASI KAJANG

Fatwa Mutakhir Yusuf Qaradawi mengenai Konspirasi 2 terhadap DSAI

Pembongkaran Video Seks DSAI




Pengakuan YB Johari Abdul Tentang Video Seks Eskay

Pembatalan penggunaan dakwat 'indelible' (tidak terpadam) akan selama lamanya memahat tulisan PENIPU DAN MUSUH RAKYAT di dahi lebar Pengerusi SPR. Sifat MUNAFIK yang amat keji ini mengundang kemarahan dan kekecewaan yang menggunung di kalangan pengundi pengundi. Memang kita sedia maklum mengharapkan ketelusan daripada SPR samalah seperti mengharap gajah dapat melepasi mata jarum.


Bukankah UMNO sendiri lahir dari perhimpunan2 HARAM memprotes Malayan Union yang telah diadakan seluruh Malaya ada tahun 1946.

Kalau hendak menunggu permit, maka tidak lahirlah UMNO kerana tidak mungkin Polis pada masa itu akan memberi permit kepada perhimpunan2 yang membawa kepada lahirnya UMNO.

Oleh sebab itu, penentangan UMNO terhadap BERSIH 2.0 adalah satu bentuk KEMUNAFIKAN yang tersangat besar.



Mufti Perak Sanggah Sumpah Laknat Eskay









Sunday, February 27, 2011

Kadapi Yahudi Laknatullah?

Majalah Israel Today melaporkan bahwa pemimpin Libya Muammar Gaddafi memiliki asal usul Yahudi, dengan bukti laporan secara rinci yang disampaikan oleh dua wanita Yahudi keturunan Libya kepada saluran kedua Israel tahun lalu bahwa mereka termasuk kerabat Gaddafi.

Gueta Brown dan cucu perempuannya Rachel Sa'da bahwa asal usul Gaddafi adalah Yahudi, mengisyaratkan bahwa nenek Brown dan nenek Gaddafi dua saudara perempuan kandung.

Sa'da menjelaskan bahwa cerita ini dimulai ketika nenek Gaddafi wanita Yahudi menikah dengan seorang lelaki sebangsanya, tapi tidak baik dalam bermuamalah dengannya, lalu dia melarikan diri dan menikah dengan seorang Muslim seorang kepala suku, melahirkan seorang putri yang menjadi ibu dari Gaddafi.

Meskipun nenek Gaddafi masuk Islam ketika ia menikah dengan kepala suku tersebut, namun wanita tersebut tetap menjadi Yahudi menurut hukum Israel .

Penyiar saluran tersebut kemudian berkomentar dengan mengatakan bahwa "Yang penting Gaddafi tidak hanya memiliki kerabat Yahudi saja, tetapi dirinya juga seorang Yahudi".

Majalah Israel ini mengatakan bahwa berita ini bukanlah hal baru, tetapi dalam suasana pemberontakan terbaru di Libya, yang mengancam menggulingkan rezim Gaddafi - Seperti yang terjadi di Tunisia dan Mesir - pemimpin Libya "mungkin mencari strategi keluar".

Dan apakah laporan tersebut benar - menurut ucapan majalah - merupakan hak Gaddafi untuk berimigrasi ke Israel menurut hukum khusus Israel mengenai "kembalinya orang Yahudi".

Ia menambahkan bahwa jika semua negara menolak menerima Gaddafi, maka Israel terpaksa harus menerimanya.

Lalu majalah tersebut menirukan ucapan narator di akhir pertemuan dengan dua wanita tersebut ketika ia berkata "Saya yakin bahwa beberapa pejabat pemerintah setempat di Israel akan senang untuk merangkul mantan presiden tersebut".

~anehsemua~


Inilah Para Pengikut Loyal Khadafi

Saif al-Islam, salah seorang putra andalan Muammar Khadafi

Sepekan belakangan, sejumlah pejabat tinggi, diplomat, dan tentara membelot dari pemimpin mereka, Muammar Khadafi. Namun pemimpin Libya berpangkat kolonel itu tidak gentar dan rajin mengumbar pernyataan-pernyataan yang terkesan brutal.

Menurut sejumlah media massa internasional, ada faktor yang membuat Khadafi tetap percaya diri meski ditekan dari dalam dan luar negeri. Dijuluki "Anjing Gila" oleh mendiang Presiden Ronald Reagan dari Amerika Serikat (AS) pada dekade 80-an, Khadafi mengandalkan sedikit orang untuk merawat kekuasaannya.

Diantara mereka, menurut harian The Washington Post, adalah empat putra Khadafi dan dua pejabat senior yang berpengalaman di dunia intelijen. Mereka disinyalir tetap setia dengan Khadafi dan tidak terpengaruh dengan kelompok pejabat yang membelot. Pengikut setia Khadafi itu juga dikenal melakukan pekerjaan kotor untuk bos mereka, seperti menangkap dan membunuh para oposan.

"Sudah terlambat bagi mereka untuk berbalik arah dari Khadafi. Mereka tidak bisa kemana-mana lagi," kata John Hamilton, seorang pengamat dari Cross Border International.

Khadafi sebenarnya memiliki delapan anak. Namun, hanya empat yang menonjol dan selama ini sangat setia mewakili kepentingan ayah mereka.

Sebagai putra kedua Khadafi, Saif al-Islam sering muncul di televisi sebagai juru bicara bagi rezim ayahnya. Dia sudah dua kali tampil di siaran televisi sejak Libya dilanda pergolakan.

Pada salah satu penampilan, Saif memperingatkan bahwa negaranya bisa dilanda Perang Saudara bila demonstrasi anti Khadafi terus berlangsung. Peringatan Saif itu tampak sudah terbukti.

Dibanding saudara-saudaranya yang lain, pria berusia 38 tahun itu tampak lebih menonjol dan berpendidikan. Sebelum menjadi politisi, Saif dikenal sebagi doktor lulusan salah satu universitas terkemuka di Inggris, London School of Economics (LSE) dan memimpin yayasan The Gaddafi International Foundation for Charity Associations.

Menurut harian The Guardian, Saif tampaknya menjadi penghubung andalan bagi negara-negara Barat untuk berbisnis dengan Libya, yang memiliki cadangan minyak mentah terbesar di Afrika. Bahasa Inggrisnya pun lancar dan suka memakai jas buatan Italia.

Saif masih memiliki hubungan erat dengan mantan almamaternya. Melalui yayasan yang dia pimpin, Saif memberi sumbangan kepada LSE sebesar 1,5 juta pound sterling sehingga dia tercatat sebagai salah satu donatur utama. Namun, sejak pergolakan di Libya, LSE dikabarkan langsung menarik hubungan dari alumninya itu.

Selain Saif, Khadafi juga menaruh kepercayaan kepada Saadi. Setahun lebih muda dari Saif, Saadi lebih dikenal sebagai pemain sepak bola. Dia pernah malang melintang di sejumlah klub Liga Italia, walau sangat jarang diturunkan ke lapangan hijau.

Pensiun sebagai pesepakbola, Saaid beralih ke dunia bisnis, yang investasinya berasal dari pengaruh dan dana ayahnya. Namun, sejak Libya bergolak, Saaid diserahi tanggungjawab untuk menanggulangi aksi para pemrotes di sebelah timur negara itu.

Putra Khadafi lainnya adalah Mutassim. Dia diserahi tugas sebagai penasihat keamanan bagi ayahnya. Menurut stasiun berita CBC, Mutassim pernah menjadi utusan Libya untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, di Washington pada 2009. Putra keempat Khadafi itu mendapat mandat untuk menormalkan kembali hubungan antara Libya dan AS.

Selain itu, juga ada putra Khadafi lainnya bernama Khamis. Dia merupakan perwira militer yang mengenyam pendidikan di Rusia. Tidak heran bila Khamis dipercaya memimpin suatu batalion elit pasukan khusus untuk melindungi Khadafi.

Selain keempat putranya itu, Khadafi juga menaruh kepercayaan kepada dua perwira senior yang sudah terbukti sangat loyal. Mereka adalah Abdullah al-Senussi, mantan kepala intelijen militer dan Menteri Luar Negeri Musa Kusa, yang dikenal sebagai intel andalan Khadafi di luar negeri.

No comments: